Minggu, 09 Agustus 2020

Tentang Rasa

Karena memendam tidak akan membuat rasa itu meredam. Dia akan semakin bergejolak seperti ombak dan pecah saat bertemu karang. Luapkan saja. Tak ada salahnya. 

Adukan saja. Toh Tuhan sudah duluan tahu yang kamu rasakan. Bukan mendiamkan mu! Hanya saja, Dia ingin kamu secara langsung mengungkapkan semuanya. Memohon kepada Nya.

Ayolah.. Pintunya selalu terbuka. Minta saja.


#apieceofwriting
Recorded soon, in
#sensenonsense
#tentangrasa

Minggu, 26 Juli 2020

A new starting point

Akan ada saat dimana akupun tidak akan lagi menyesali kepergian mu. Mungkin saat pertama kamu pergi melewati pintu itu ada sesak di hati yang teramat dalam. Tapi aku sadar. Sebelum kamu melangkah masuk melalui pintu yang sama, ada bahagia yang mengisi hati. Aku pun berhak kembali merasakan bahagiaku. Sama sepertimu yang bahagia setelah pergi meninggalkan tanpa alasan yang jelas.

Dan akan ada saat dimana kamu menyesali perbuatanmu yang pergi melewati pintu itu untuk pertama kalinya. Karena saat kau ingin kembali, aku telah menutup rapat pintuku untuk masa lalu. Bagaimana mungkin aku kembali membukanya untuk yang meninggalkan tanpa alasan jelas? Setelah sempat aku menyalahkan diri sendiri karena pergi mu yang begitu tiba-tiba.

Akan ada saat dimana aku tak akan lagi menyesali kepergian mu untuk menghargai dia yang saat itu berada tepat dihadapan ku. Karena mengukir cerita baru jauh lebih ingin aku lakukan dibanding mengingat masa lalu yang aku pun tak tahu pasti apa salahku.

Teruntuk kamu yang lebih memilih pergi, terimakasih untuk pembelajaran. Karena itu menjadikan bekal perjalananku lebih banyak sampai waktunya nanti aku bertemu dia dan menjadi lebih bahagia dari kemarin.
Untuk kamu yang nanti garis hidupnya bersinggungan dengan garis hidupku pada titik temu, semoga bisa menetap, dan mau berjalan kearah yang sama. Semoga kita adalah dua garis baru yang berjalan beriringan menuju titik terakhir dalam hidup.

#apieceofwriting
Recorded soon, in:
#sensenonsense
#anewstartingpoint

Sabtu, 11 Juli 2020

Knocking

Knock the door when you are ready.

Let me tell you a secret.
My old door had been repaired many times. It then broken when the last time he walked away.
So I replaced it with the new one...
Just knock the door when you are ready.

But if you come without obvious aim and any good intention, I can't open it. I am too afraid that one day you may walk away and my door break again.

But hey, the last time I locked the door, I thrown the key away. Too afraid.

Just find a way to knock it gently without having to damage it.
The door can feel it, the way you knock, every beat.
It will open for those who bold enough to knock.

But please, knock the door when you believe it is the right home for you to stay.

If you do not believe it, no knocking at my door, please. don't ever stand in front of it.

It may hard to reach the right door anyway. The suitable home to stay.

Just if you believe mine is the right one, when you are ready and sure enough that you can stay in, forever. Stand in front of it. Then knock the door.
I already behind the door, standing with the back up to welcome who is bold enough to knock.

#apieceofwriting
Recorded soon, in:
#sensenonsense
#Knocking

Senin, 11 September 2017

Petuah

"Yang memang untukmu akan datang meski tak kau jemput. Yang bukan untukmu akan pergi meski tak kau minta"

Kamu bisa saja membuat list update setiap laki-laki atau perempuan yang kamu dekati atau sebaliknya, yang mendekatimu. Tapi nanti, seiring berjalannya waktu, setiap nama akan tercoret tinta merah. Ya, kamu hanya si pemilik list, tapi Dia telah menentukannya. Namun, satu yang bisa kamu pastikan. Pastikanlah nama-nama yang tertulis di dalam list itu masuk standar pendamping hidup , teman hidup, yang dengannya kamu akan semangat berjuang menjalankan ibadah yang berat nanti. Oleh karenanya, tingkatkanlah taraf dirimu, agar tak sembarang nama tercatat didalam list itu. Atau, agar namamu bisa menjadi satu diantara nama-nama dalam list milik mereka-mereka yang shalih dan shalilah  ðŸ˜Š


#pieceofwriting
Recorded soon, in:
#sensesnonsenses
#petuah

Dear Heart

Si A, si B, si C, D, E... Banyak ya yang batang hidungnya gak lagi kelihatan.

Hmmm... Si Hati sempat marah karena keegoisan yang membuatnya merasa sepi. Padahal, dia yang tak mendekat pada-Nya. Si Pikiran pun bertindak cepat, walaupun egois, terkadang. Karena dia tak ingin hati jatuh pada yang tak semestinya.

Dia menyeleksi sangat ketat. Si Hatipun berkata cepat.

Tidak, tidak, aku sudah benar. Ungkap  si Pikiran tegas. Tidakkah kamu melihat? Mereka menggunakan ayat yang sama pada semua hati di luar sana. Oh, ya, tentu saja tidak. Karenanya, kamu patut berterimakasih padaku.

Untuk apa? Kata si Hati kesal. Dari sekian banyak, mengapa tak ada satupun? Ungkapnya putus asa dalam kekosongan.

Kamu ingin tahu? Tanya si Pikiran lelah. Aku merasa bahwa kamu masih terlaku jauh dari-Nya. Seandainya kamu dekat, tugasku lebih mudah. Aku akan lebih mudah melihat kelebihan dan kekurangan tanpa kesalahan.

Bagaimana caranya? Tanya si Hati penasaran

Ya, saat ada yang datang, aku akan terus mendampingimu yang bersandar kepada-Nya. Aku akan tahu apa yang patut ku lakukan berkat Dia. Solusi apa yang Dia punya, akan lebih berguna dibanding yang telah aku siapkan. Karena aku bisa saja salah saat kau berdegup kencang, atau aku akan gegabah saat kau berdegup kesakitan. Aku masih saja bingung karena irama degupanmu yang tak menentu. Sehingga aku tak berpikir dengan jernih. Tapi tahukah kamu, Dia akan selalu tepat. Bila Dia yang menjadi sandaranmu, aku takan salah mengerti. Karena Dia, keputusanku akan benar. Karena Dia,, maka dekatlah kepada-Nya. Dia kunci pemikiran dan setiap hati agar berhati-hati. Dia penguasa yang selalu tepat.

#pieceofwriting
Recorded soon, in:
#sensesnonsenses
#DearHeart


Dear Heart

"Dear heart...
 Aku gak ngejudge penumpang yang singgah  sebentar. Tapi kenapa ya? Kenapa harus pergi  meninggalkan goresan?"

#pieceofwriting
Recorded soon, in
#sensesnonsenses
#DearHeart



Egois itu penyesalan

"Aku seorang yang biasa. Aku memendam rasa pada seseorang yang entah dia sadar akan keberadaanku entahpun tidak. Akupun pernah menolak. Tak mengindahkan seorang yang datang membawa sebungkus perasaan. Saat dia bertanya jawaban, aku malah meminta bukti yang lebih nyata. Padahal kala itu, aku sedang mempertahankan keegoisan. Ya, aku berharap dia tidak menyerah dan mau menunggu. Sementara aku, aku masih dalam usahaku mendekati dia yang lainnya."

" Mungkin, ada diantara yang datang membawa sebungkus niat. Tapi aku tak mengindahkan karena selera bungkusan yang berbeda. Dia menyembunyikan niat tulus dibalik bungkusan yang aku anggap biasa-biasa saja. Padahal baginya, itu bungkusan pertama yang diapun belajar untuk memperindahnya. Aku buta. Aku tak sabar menanti hasil saat aku meminta. Dia pergi karena sikapku yang enggan. Lalu akupun menyalahkannya."

#pieceofwriting
Recorded soon, in:
#sensesnonsenses
#egoisitupenyesalan